Mengenai sifat-sifatnya, bila Semar dalam Punokawan digambarkan sebagai tokoh yang bijak dan dituakan, demikian juga dengan Sabdopalon. Selama mendampingi prabu Brawijaya V, Sabdopalon adalah seorang Pandita atau penasehat raja. Pemilik nama bermakna kata hati (Sabdo=kata, Palon=hati) ini menjalani kehidupannya bersama Naya Genggong (Naya=pandangan, Genggong=langgeng) dan teman-teman lainnya, layaknya cerita punokawan. Sabdopalon Cs akhirnya meninggalkan Prabu Brawijaya V karena junjungannya tersebut telah beralih keyakinan, memeluk agama baru, Islam.
KEMBALI KE ARTIKEL