Namun hal serupa tidak didapatkan oleh pelatih lifter itu. Lukman pelatih eko yuli irawan sejak 2002 sampai sekarang ini mengaku hanya mendapatkan Rp. 25 dan dr. paidon pelatih dari triyatno mendapat 50jt dari MENPORA. Nominal tersebut sangatlah tidak sebanding dengan usaha yan dilakukan. " saya hanya mendapat 25jt dari MENPORA, saya tidak tahu kenapa hanya segitu dan yang saya kecewakan ucapan terima kasih pun tidak ada tapi tidak apalah saya ikhlas untuk INDONESIA." ujar dr. paidon saat diwawancarai di salah satu realiti show.
Jelas sekali terlihat KETIDAKADILAN dan KEBURUKKAN manajemen dunia olahraga Indonesia. seharusnya kalau atlet mendapat pizza pelatih juga mendapat pizza, bukan nasi pecel yang apabila dicompare sangat jauh bedanya. "pelatih dan murid tidak bisa dipisahkan, murid sukses itu juga karena pelatih untuk itu seharusnya peletih lebih dihargai" ujar triyatno yang juga kecewa terhadap pemerintah.
sungguh ironis sekali melihat hal seperti ini, apalagi kata eko yuli mereka selama 3 bulan sebelum olimpiade tidak digaji, baru digaji setelah kembali dari london. Bahkan tidak hanya mereka semua cabang olahraga selama 3 bulan tidak digaji. mau makan apa mereka kalau manajemennya seperti itu, apa harus berprestasi dulu baru digaji. bagaimana bisa mereka berprestasi kalau seperti ini, Indonesia dan bangsa Indonesia selalu menuntut prestasi dan mencemooh bila gagal, tapi apa yang diberikan Indonesia dan Bangsa Indonesia untuk mereka.
semoga saja tulisan sekaligus curhatan saya ini dibaca oleh orang yang berpengaruh didunia olahraga dan ada perubahan. Teruslah berjuang Atlet-atlet beserta manajmennya. Berikanlah yang terbaik untuk INDONESIA meskipun INDONESIA tidak memberikan yang terbaik untukmu.