Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Negeri Media

4 Juli 2014   06:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:33 10 0
Pagi hingga malam

Televisi tak ada henti

Menebar fitnah tak kunjung usai

Meracuni tiap waktu dan tiap usia

Media di sini kini telah berubah alih

Dari pembagi berita menjadi pembagi fitnah

Yang tadinya penyebar kabar gembira

Menjadi penyebar tipu muslihat

Media di sini hebat

Bergerak bukan lagi pembawa informasi

Namun jadi alat mencari kekuasaan

Yang bagus di besar-besarkan

Besarnya bahkan melebihi Tuhan

Yang buruk di sembunyikan

Agar si lawan tak bisa balik menyerang

Isu jadi senjata ampuh melumpuhkan lawan

Sekeras mungkin dikumandangkan

Realita atasan di Tuhankan

Realita lawan di putar balikkan

Isu atasan ditumpuk dengan pencitraan

Sedangkan isu lawan tak hentinya di perbincangkan

Oh Tuhan di mana aku?

Katanya aku di Negeri paling ramah

Namun yang aku saksikan saat ini adalah kecurangan

Sambil menonton televisi aku cuman bisa bilang "ngawur"

Fakta di putar balikkan

Isu jadi bahan perbincangan

Masa lalu diungkap dan di korek

Bagai congek yang sedang di korek

Logikaku di lumpuhkan oleh mereka

Yang dulu berkawan dan kini menjadi lawan

Sambil menghisap sebatang rokok aku cuman bisa bergumam

"Oh begini toh politik, Tahu siapa kawan dan lawan

Sadar saling punya kepentingan

Jadi, silahkan saling fitnah dan saling menghujat demi kekuasaan"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun