Kubenarkan letak duduk, sedikit bergeser ke kiri. Mencari pijakan yang aman. Aku tak mau tergelincir dari bukit yang curam ini. Sebatang rokok yang masih belum menyala terselip diantara dua bibirku, sengaja aku tak menyalakannya. Aku ingin menikmati manisnya. Angin dingin terasa sejuk menerpa wajah, menjamah seluruh permukaan kulit di tubuhku. Pada ketinggian ini aku bisa melihat semuanya. Kulihat angka digital di jam tanganku, 05:07. Kembali kupalingkan pandangan. Menikmati jamuan semesta yang dihidangkan padaku.