Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Jangan Menjadi Pangemanan dengan Merumahkacakan Diriku

16 Januari 2019   04:29 Diperbarui: 16 Januari 2019   13:04 468 4
Pramodya Ananta Toer sangat baik dalam mengisahkan bagiamana seseorang menghantam objek pantauan dalam novel Rumah Kaca. Pram mahir menuliskan tokoh Mister Pangemanann dengan n dua merumahkacakan Pitung, Mikne dan beberapa tokoh yang harus dikirim ke penjara. Strategi rumah kaca adalah cara terbaik untuk membuat target melemah dan terkurung dalam kehancuran tanpa harapan.

Kisah Pangemanann membungkam Minke dan berbagai pejuang terlalu sulit. Harus fokus dengan data yang detil. Mulai membaca profil, kebiasaan, cara pandang, pilihan kegiatan/aktifitas dan kelemahan target. Pangemanann pun menggunakan semua cara agar objek masuk dalam perangkap rumah kaca. Sampai pada akhirnya, target tidak bisa melawan kedigdayaan pemantauan pemburu.

Sekilas kita membaca Rumah Kaca, apakah strategi rumah kaca Pangemanann masih berlaku di masa sekarang? Jawabnya iya. Dalam aktifitas politik yang dinamis, pemburu akan merumahkacakan target buruan. Pemburu akan mengumpulkan daftar riwayat hidup target, keluarga, teman, dan orang-orang yang dianggap penting oleh objek buruan.

Lalu, pemburu akan mengumpulkan data berupa foto, video, catatan atau barang/dokumen yang bisa dianalisis. Pemburu harus sabar mengikuti gerak langkah dan pemikiran target buruan. Syukur-syukur ada alat bukti yang bisa digunakan melalui mekanisme hukum. Sehingga target menyerah tanpa bisa melawan selain dari upaya mengurangi masa hukuman.

Kalaupun tidak menemukan alat bukti kesalahan target. Maka pemburu akan memulai cara-cara yang mengarahkan target untuk melakukan kesalahan. Cara ini membutuhkan data detil kelemahan. Selanjutnya pemburu merekayasa kejadian/peristiwa yang tanpa sadar menjerat si target buruan. Sehingga, pada saat khilaf, target harus mengangkat bendera putih tanda menyerah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun