Dua kejadian mengangkat dirinya sebagai pemimpin. Ternyata tidak membuat Jhon lupa daratan. Bahkan, saat musyawarah orang utara. Suara bergemuruh memberikan mandat King of The North kepada Jhon Snow. Meskipun dia berkata: "saya tidak pantas memimpin orang utara."
Demi menyelamatkan kawan, pasukan bahkan musuh. Jhon rela tidak mendapatkan apa-apa. Namun, penolakannya malah menambah kepedulian dan kepercayaan atas kepemimpinan Jhon. Kerelaannya melepas gelar "King of The North" merupakan anomali. Tetapi, dia hanya memikirkan keselamatan banyak orang. Bukan mempertahankan jabatan.
Di sesi ketujuh, cahaya kepemimpinan Jhon terbongkar. Ternyata, status anak haram hanya menjadi alat untuk menempa diri. Kehidupannya yang terasing membantunya melewati kawah candradimuka kepemimpinan. Lalu, rahasia pun terbuka. Jhon adalah anak berdarah murni seorang raja. Pemilik Naga dan penguasa tujuh kerajaan.
Akan tetapi, harus dipahami, bahwa Jhon bukan hanya menolak jabatan. Lalu dia pantas menduduki jabatan. Secara pribadi, Jhon adalah seorang yang memiliki rasa kemanusiaan. Bahkan, menyelamatkan srigala terbesar. Hewan buas yang bukan peliharaan. Malah menjadi teman setia yang membantu perjuangan keluarga STARK.
Jhon juga memiliki pemikiran untuk membantu setiap orang. Meskipun orang tersebut adalah orang yang menuduh, menghina dan menghianati. Namun, baginya, setiap orang bisa berubah. Ternyata, semua sesuai dengan apa yang Jhon percayai. Setiap orang berubah, mendukung semua titahnya. Kepercayaannya menyelamatkan lawan, hingga harus menerima pil hapit penghianatan. Malah menambah pasukan khsus yang bersumpah untuk setia pada Jhon.
Secuil kisah pencarian satu The White Walker memunculkan dilema. Meninggalkan sarang musuh. Atau tetap bertahan untuk mendapatkan bukti. Pilihan Jhon tetap sama, dia tinggal untuk melawan. Sedangkan teman-temannya berjuang membawa bukti ancaman bagi hidup manusia. Itulah Jhon Snow yang jujur, adil, bijaksana, dan tidak mengharapkan jabatan tapi selalu terpilih memimpin The North.