Pencapaian ini sekaligus mengakhiri puasa medali emas Denmark di ajang Olimpiade, khususnya pada cabor bulu tangkis tunggal putra. Denmark terakhir kali memperoleh medali emas pada Olimpiade Atlanta 1996. Kala itu, Poul Erik Larsen berhasil mengalahkan wakil China, Dong Jiong di partai final bulu tangkis tunggal putra.
Dominasi China
Dengan kemenangan ini, Viktor Axelsen berhasil mematahkan dominasi wakil China di Olimpiade dalam 1 dekade terakhir. China sendiri sukses merebut emas dalam 3 Olimpiade terakhir.
Pertama, pada Olimpiade Beijing 2008 oleh Lin Dan, kemudian Olimpiade London 2012 Lin Dan kembali mempertahankan gelar, terakhir pada Olimpiade 2016 diraih Cheng Long, dalam waktu yang sama, Axelsen menjadi juara 3 dan meraih perunggu.
Saat Lin Dan masih berkiprah di bulu tangkis, langkahnya sangat sulit terhenti, semua lawan dikalahkan olehnya, Lee Chong Wee, Cheng Long, Taufik Hidayat pun pernah dikandaskan olehnya. Ia menjadi atlet bulu tangkis dunia paling lama mempertahankan rangking 1 dunia.
Saat masih ada Lin Dan (China), Lee Chong Wee (Malaysia), Taufik Hidayat (Indonesia), dan Cheng Long (China), Viktor Axelsen mengalami kesulitan untuk bisa menembus 3 besar dalam kejuaraan bulu tangkis dunia. Ia kerap kali di kalah kan oleh mereka.
Namun, sekarang sudah berbeda, Lin Dan, Lee Chong Wee, Taufik Hidayat sudah pensiun dari dunia bulu tangkis. Hal ini pun memudahkan langkah Viktor Axelsen untuk merangsek ke 3 besar bulu tangkis dunia, terbukti sekarang, ia kini menduduki peringkat 2 dunia tunggal putra, satu tingkat dibawah Kento Momota asal Jepang.