Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Manado United Jadi Magnet Baru

22 Januari 2011   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 298 0
SETELAH bertahun-tahun tidak dihebohkan dengan bingar-bingar sepakbola lokal seiring dengan tenggelamnya nama besarPersma Manadodi kancah nasional, kini masyarakat penggila bola di Kota Tinutuan, akhirnya bisa terhibur lagi dengan kehadiran tim kesebelasan Manado United. Dipastikan home base Stadion Klabat, akan diramaikan dengan teriakan suporter bola Manado yang dikenal fanatik dalam mendukung tim kesayangannya.

Alhasil, Manado United kini menjadi primadona baru dan kebanggaan tersendiri bagi warga di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado. Betapa tidak, animo ini bisa terlihat dengan membludaknya warga yang ingin menyaksikan Amaral cs di Stadion Klabat walaupun hanya sebatas latihan.


Pengurus Manado United dan publik di kota ini patut bersyukur kepada nama Arifin Panigoro yang membawa nama LPI sebagai kompetisi sepakbola profesional. Pengusaha minyak ini katanya ingin menyelamatkan sepakbola nasional yang sudah tidak beres lagi mulai dari Ketum PSSI-nya, Nurdin Halid.

Namun pertanyaannya sampai kapan LPI bisa bertahan.? Dengan tidak ada jenjang kompetisi seperti Liga Super Indonesia (LSI), LPI diibaratkan Nurdin Halid seperti kompetisi sepakbola antar kampung (tarkam).

Direktur Umum Manado United, Roni Pangemanan (Ropan) pun ikut mengakui. Menurutnya Arifin Panigoro hanya bisa mensubsidi semua klub LPI dalam jangka waktu 4 tahun, setelah itu masing-masing klub harus memutar otak untuk mencari investor baru.

Niat Arifin Panigoro menggulirkan kompetisi LPI ternyata berasal dari keinginan kuatnya untuk mengkudeta Nurdi Halid dari kursi empuk pimpinan teras PSSI.

Terlepas dari semua ini Arifin Panigoro sudah membawa angin segar bagi persepakbolaan di tanah air, termasuk kota Manado dengan dana dari pihak swasta. Lantaran selama ini semua perserikatan bola daerah sumber subsidinya berasal dari APBD.

Manado United seperti ketiban rejeki, pengurus sudah tidak usah lagi mengemis dana dari Pemko Manado. Hasil tiket pertandingan pun sekitar 20 persen masuk kantong pengurus dan sisanya ke perusahaan LPI.

Kini, eforia sepakbola Manado kembali bergairah.Media cetakdan elektronik pun tidak ketinggalan menjadikan liputan Manado United sebagai headline beritanya.

Persaingan mendapatkan berita eksklusif dan media partner Manado United untuk pemberitaan menjadikan perusahaan-perusahaan ini seperti terlibat dalam perang terbuka.

Namun apapun namanya dan media manapun yang berhasil mempersunting Manado United sebagai "istrinya" ujung-ujungnya penilaian ada di tangan publik. Mereka lah yang bisa menilai dan ikut "menvonis" media mana yang bisa menyajikan berita secara independen, terpercaya, dan tentunya mendidik pembaca.

Bagaimanapun Manado United telah menjadi magnet baru di kota ini. Magnet pemersatu warga Manado dan magnet bisnis perusahaan media untuk mengeruk rupiah dalam menaikan oplah dan lahan bisnis untuk pemasang iklan.

Beralih dari semuanya, kini pencinta sepakbola Manado bisa menunujukaneforianya, rasa cinta
bolanya, dan perasaan bangga dalam dukungan terhadap ManadoUnited. Di LPI musim kompetisi 2011, Manado United siap menunjukan prestasi seperti yang pernah dilakukan"kakak kandungnya" tim Badai Biru, Persma Manado.

Kini saaatnya dukungan untuk Manado United kita berikan. Ayo tunjukanlah itu, junjunglah sportivitas saat menjadi supertor di home base Kebanggan warga Sulawesi Utara, Stadion Klabat. Ingatlah, disiplin adalah nafasku dan perestasi tujuannku. Salamsepakbola. (*)

Oleh: Andrew Alexander, Wartawan Tribun Manado

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun