Pada awal pandemi ini, kita melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Saat masa PSBB, masyarakat diimbau untuk tetap di rumah dan tidak bepergian, kecuali jika sangat dibutuhkan. Pembatasan aktivitas ini sangat penting, karena Covid-19 disebabkan oleh salah satu varian virus influenza, yang sangat mudah menular antarmanusia. Meskipun demikian, PSBB tidak dapat dilaksanakan dalam jangka waktu lama, karena berdampak besar pada kehidupan masyarakat, seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Untuk itu, pemerintah mencari alternatif, dengan mencanangkan suatu masa adaptasi keadaan baru.
Masa adaptasi kebiasaan baru ini dapat diartikan sebagai suatu tatanan baru yang memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Dalam hal ini, Kementrian Kesehatan telah meluncurkan kampanye protokol Kesehatan yang dikenal dengan istilah 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Secara umum, ada 3 jenis masker yang dapat digunakan dalam masa pandemi ini, yaitu masker N-95, masker bedah, dan masker kain.
Masker N-95 merupakan masker yang paling baik untuk mencegah penularan Covid-19. Masker ini digunakan oleh tenaga medis, terutama saat memang sedang menangani penderita Covid-19. Karena itu, sebaiknya masker ini tidak digunakan oleh masyarakat karena dapat menyebabkan kekurangan stok masker untuk tenaga medis. Kekurangan stok ini jelas terlihat pada awal masa pandemi Covid-19, saat petugas kesehatan sekalipun sangat sulit mendapatkan masker ini.
Jenis kedua adalah masker bedah. Masker ini memiliki efisiensi yang cukup baik untuk mencegah Covid-19, meskipun tidak seefektif N-95. Masker ini sering digunakan tenaga medis saat tidak sedang menangani penderita Covid-19. Karena itu, masker ini sebaiknya juga digunakan pada kelompok yang beresiko tinggi, seperti orang tua, penderita darah tinggi atau sakit gula.
Jenis ketiga adalah masker kain. Masker ini adalah jenis yang paling disarankan untuk digunakan masyarakat  umum. Saat ini, banyak sekali masker kain yang beredar di masyarakat, mulai dari masker scuba sampai masker katun. Badan Kesehatan Dunia sendiri telah mengeluarkan rekomendasi mengenai bahan masker kain. Setidaknya, sebuah masker kain harus terdiri dari tiga lapisan.
Lapisan pertama, merupakan lapisan yang kontak langsung dengan mulut dan hidung kita. Di sini, kain yang paling disarankan adalah bahan katun 100% yang menyerap air, seperti katun supima, katun carded, atau katun combed . Jika sulit mendapatkannya, bahan rumah tangga yang dapat digunakan adalah bahan kain serbet. Jangan lupa, pilih selalu kain katun dalaman yang berwarna cerah, supaya mudah diketahui jika sudah basah.