Walaupun pihak NTC mengatakan bahwa Libya kini berada dibawah kendali penuh mereka, namun keadaan di banyak kota di Libya masih dalam keadaan berbahaya. Terutama Tripoli, dan beberapa kota yang menjadi basis para loyalis Khadafi seperti Sirte dan Bani Walid. Bahkan di kedua wilayah tersebut, belum menunjukan tanda-tanda akan berakhirnya pertempuran dahsyat antar kedua kubu. Banyak pihak menjadi penuh tanda tanya, mengapa menguasai dua kota kecil tersebut saja, pihak NTC seperti kehabisan nafas, bahkan dengan keadaan yang nyaris berada diatas angin, dengan bantuan penuh dari NATO, berbagai perlengkapan militer, logistik serta intelejen yang yang dibantu dengan penginderaan satelit.
Ditempat yang tidak jauh dari kedua kota tersebut, yakni bekas pertahanan dan istana Khadafi Tripoli, para berwenang serta pejabat-pejabat NTC, mulai mencari dan mengumpulkan dukumen-dokumen yang ditinggalkan Khadafi didalam istananya yang porak poranda. Banyak dokumen-dokumen penting Libya saat ini berada ditangan NTC. Bahkan menurut The Sunday Telegraph, pihak NTC kini menemukan sebuah dokumen yang berisikan mengenai pertemuan rahasia antara Muamar Khadafi dan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair. Cerita dukumen ini, memang serupa dengan apa yang sering di bocorkan oleh wikileaks, namun berberda sedikit dengan dokumen yang dilansir oleh The Sunday Telegraph ini, karena dokumen tersebut ditemukan langsung dari bekas istana Khadafi.
Masih menurut harian Inggris tersebut, dokumen yang mereka kutip menunjukkan bahwa pada 2008 dan 2009, Blair terbang ke Tripoli dari Sierra Leone dengan menumpang jet pribadi milik Khadafi. Telegraph juga menuliskan bahwa rangkaian kunjungan Blair ini memunculkan kekhawatiran adanya konflik kepentingan antara peran Blair sebagai duta perdamaian Timur Tengah, konsultan bisnis sekaligus seorang filantropis.Tentunya selain hal tersebut, dokumen tersebut juga banyak menunjukan hal-hal lain serta fakta-fakta penting lainnya mengenai peran mantan perdana menteri tersebut dengan mantan orang nomor satu di Libya.
Saat ini, disaat semua musuh mencari keberadaan dirinya, Khadafi seolah tidak pernah merasa kalah, terbukti dengan tertahannya pasukan NTC memasuki kedua wilayah yang ditenggarai sebagai basis terakhir Khadafi, bahkan disebut-sebut Khadafi juga berada di salah satu wilayah tersebut, walau pihak NTC pun tidak berani untuk mengatakan kebenarannya mengenai keberadaan Khadafi. Terlepas dari pertempuran yang terjadi di kedua wilayah tersebut, sepertinya, benar banyak dugaan dan analisa para pemerhati dan pengamat politik dunia dan militer yang mengemukakan bahwa perang di Libya belumlah usai, sekalipun NTC memproklamirkan dirinya menjadi penguasa di negeri tersebut. Perang saudara di negeri ini baru saja dimulai dengan tandanya adalah runtuhnya kepemimpinan Khadafi.
Melihat dokumen tersebut, apakah soal Khadafi ini akan menjadi panjang urusannya dengan melibatkan banyak negara lagi, ataukah bagaikan penjajahan di negeri ini dulu, dengan politik terkenalnya devide et impera. Tentu kita semua sudah dapat menebaknya sendiri. Walau sebenarnya NTC pun sadar akan politik ini, namun karena kekuasaan dan minyaklah yang membutakan mata mereka.