Sebuah penelitian mengenai sebuah interaksi sosial telah menunjukan hasil, sebagaimana yang telah banyak diberitakan oleh media-media internasional. Dalam kajian tersebut dikatakan bahwa “Dukungan sosial di lingkungan kerja, yang dapat mewakili seberapa baik partisipan studi berhubungan secara sosial dalam konteks tempat kerjanya, merupakan sebuah penunjuk penting semua risiko penyebab kematian,” kata para peneliti dalam kesimpulan studi tersebut. Dalam penelitian tersebut juga, para peneliti menyusun peringkat dukungan sosial yang tinggi jika peserta studi melaporkan bahwa rekan sekerja mereka sangat membantu dalam memecahkan masalah dan mengaku kalau mereka bersahabat dekat.
Peneliti memperoleh data variabel kontrol dari pemeriksaan kesehatan berkala para peserta, termasuk tes faktor risiko fisiologis dan kuesioner yang diselesaikan selama pemeriksaan oleh semua partisipan. Selain itu, para peserta diberikan kuesioner lain yang mengukur tuntutan pekerjaan, pengendalian di tempat kerja dan teman sekantor, serta dukungan atasan. Selama 20 tahun masa tindak lanjut, 53 peserta didapati meninggal. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa seseorang yang memiliki banyak teman sekantor—yang selalu memberi dukungan—akan hidup lebih lama dibandingkan seseorang yang tidak punya pendukung atau pun teman yang saling berinteraksi positif.
Jadi menurut penulis, bila kita hubungkan dengan Facebook, bahwa adanya faktor keterkaitan dengan jejaring sosial tentu akan menambah hasil penelitan tersebut, bahwa seseorang yang mempunyai teman atau pendukung di Facebooknya juga akan menjadi panjang umur dibanding mereka yang tidak mempunyai teman ataupun mempunyai banyak musuh di Facebook. Mengapa.? Banyak sudah penelitian yang memberikan jawaban mengapa umur bisa panjang, atau apa penyebab umur pendek ataupun mengapa seseorang dapat awet muda serta panjang umur. Ada penelitian yang menjawab dengan berhubungan seks, atau ada juga penelitian menjawab dengan melihat pada faktor genetika, atau ada pula menjawab dengan faktor alam, atau lainnya sebagaimana contoh sederhana dari penelitian tersebut diatas. Sesungguhnya memang terdapat faktor-faktor positif yang menjadi jalan agar seseorang dapat terus bertahan hidup atau panjang umur. Salah satunya adalah kemungkinan adalah media sosial seperti Facebook.
Di Facebook, kita mempunyai banyak teman, banyak interaksi dan banyak hal-hal baru yang dapat kita ketahui. Dari hal-hal tersebut menimbulkan rasa nyaman, tenang dan mempengaruhi alam pikiran atau otak kita, dan tentu otak akan memberikan sinyal kepada seluruh alat-alat tubuh. Sehingga tubuh pun bekerja tidak seperti sedang melakukan balapan di arena balap. Banyaknya interaksi dengan orang-orang di Facebook, juga dipercaya sebagai salah satu bahan agar kita dapat mereleksasi diri kita. Melihat-lihat album teman-teman dengan wajah dan rupa yang cantik, ganteng, eksotik dan berbagai warna segar juga dapat membuat pikiran kita menjadi segar, dan hati ini menjadi tenang serta lega.
Begitu pula dengan hal-hal lainya yang merupakan hasil interaksi pada media sosial atau juga pada account Facebook milik kita. Dibanding dengan dunia nyata, tentunya ada banyak faktor pendukung pada jejaring sosial sehingga dapat membuat rasa "fresh" lebih lama dibandingkan didunia sebenarnya. Walau sebenarnya ketergantungan pada diri masing-masing individu dalam menikmati jejaring sosial dan media sosial lainya juga adalah faktor penentu, karena setiap indvidu tentunya mempunyai keunikan dan pribadi yang bersifat privat serta hal-hal pendukung lainnya.
