Walau tidak banyak yang istimewa dan luar biasa dari Rabbani, namun karena profilnya seorang wanita dan memang mempunyai karismatik tersendiri, sehingga namanya langsung dilirik oleh dunia internasional. Bahkan Rabbani akan dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton di sela-sela acara forum regional ASEAN (ARF)di Indonesia pada pekan ini. Dengan kata lain, kekuatan politiknya masih jauh dari seniornya yang tewas karena dibunuh, yakni Benazir Bhutto, namun karena ditunjuk oleh sang presiden, maka wanita cantik ini diangkat menjadi menteri luar negeri Pakistan.
Pengangkatan Rabbani ini, sebagai suatu langkah menuju pencairan bantuan untuk Pakistan, yang oleh Amerika Serikat sedang dibekukan seluruh bantuan keuangan terhadap negara tersebut. Sebagaimana kita ketahui, hubungan Washington-Islamabat memburuk pasca pembunuhan Osama Bin Laden beberapa waktu lalu, hingga berujung kepada pembekuan bantuan keuangan untuk Pakistan.
Dengan diisinya kursi menlu ini, diharapkan pencairan kebekuan diplomatik yang selama ini sangat menganggu jalannya pemerintahan di Pakistan, dapat terobati, dan tentu saja, harapan utama pemerintah terhadap lobi dari Rabbani beserta timnya, adalah pencaian bantuan keuangan yang selama ini menjadi harapan Pakistan. Kita ketahui bahwa kehidupan dinegara yang masih saja porak-poranda itu, sangat memprihatinkan, selain oleh terorisme, pakistan juga bersitegang dengan India, menyangkut wilayah Khasmir.