Dari berbagai macam rupa kita dapat memperoleh produk-produk cina, terutama elektronika,mainan anak-anak, dan spare part. Kualitas sangat memprihatinkan, namun mengapa produk-produk yang tidak layak pakai tersebut dapat bebas masuk kenegara kita?, disisi lain, produk dalam negeri juga tumbuh dan sedang mengalami perkembangan, menjadi runtuh serta layu akibat kebijakan impor produk cina tersebut.
Dahulu, produk dengan label Made In Japan, sangat banyak dipasaran Indonesia, dan kedua adalah Made In Taiwan. Yang Pertama kualitas dan mutu sangat terjamin, produk elektroniknya, toys, hingga perlengkapan lainnya. Yang Kedua, bila tidak salah adalah, produksi Taiwan. Masih Ingat, dengan sebuah mainan berbentuk "mobil Ambulance" berwarna merah hati dengan kap berlogo palang merah, mobil sejenis "van" ini, bersuara nyaring dan terbuat dari logam bermutu, bila dibanding dengan produk sejenis buatan cina, sangat-sangat jauh baik kualitas ataupun bentuk dan rupa. Produk cina hampir 90 persen terbuat dari plastik berkualitas rendah, bahkan bila logam atau sejenis, produk cina hanya memakai seng atau sejenisnya. Bahkan banyak analis, mengatakan bahwa kandungan bahan B3 pada produk-produk cina terutama pada mainan anak-anak hampir terdapat pada semua produk mainannya.
Kita sudah kebanjiran produk cina dipasar nasional kita, bahkan buah-buahan saja sudah "made in china". Jika sudah begini, kita harus memanggil Mobil Van Ambulance merah hati "made in jepang" tersebut, guna mengobati penyakit yang telah menjangkiti anak-anak dan masyarakat awam, yang tidak mengerti akan bahaya produk tersebut, tanpa SNI, tanpa pengawasan, tanpa pemeriksaan, tanpa uji kesehatan, dan jangan-jangan juga tanpa melalui prosedur resmi selayaknya barang impor yang lain.