Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

"Pulau Ohoieu" Surga Kecil Di Maluku Tenggara

22 Februari 2012   13:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 225 0
[caption id="attachment_162783" align="alignleft" width="300" caption="Pemandangan Exotic Pulau Ohoieu"][/caption] Memang bukan pertama kalinya saya tiba di kota Tual, sudah dua kali saya melewati tempat ini dan hanya singgah sebentar di pelabuhan laut kota tual, baru kali ini untuk yang ketiga kalinya saya kembali dan mendarat di bandar udara perintis dumatubun langgur, hari itu juga ketika tiba, 3 jam kemudian saya langsung menuju ke sebuah desa di sebelah barat kepulauan kei kecil, tepatnya desa tersebut bernama “Ngilngof” saya menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit dari langgur sampai ke Ngilngof dengan menggunakan kendaraan bermotor diantar oleh salah seorang teman, jalanannya memang sudah di aspal namun sesekali kendaraan yang saya tumpangi rasanya seperti berjingkrak-jingkrak lantaran kondisi jalan aspal banyak yang rusak berlubang, ini memperlambat sepeda motor untuk sampai ke desa Ngilngof, kadang kaki terasa pegal karena sepeda motor yang tidak stabil melintas di jalanan berlubang, namun sesekali hilang rasa pegal karena dalam perjalanan saya bisa menikmati indahnya dataran kei kecil yang ditumbuhi oleh hamparan alang-alang berwarna hijau kecoklatan, jarang sekali menemukan pohon-pohon besar di tepian jalan, selain alang-alang, saya melihat banyak sekali tanaman singkong yang ditanam oleh masyarakat sekitar, luar biasa banyaknya,,, saat itu juga terlintas di benak saya bahwa memang benar kepulauan kei terkenal dengan makanan khasnya yaitu “enbal” karena bahan dasar untuk membuat enbal adalah “singkong”. Setibanya di Ngilngof, saya bertemu dengan salah seorang teman yang sudah mendahului saya disana, bung Rudy Fofid, sapaan akrabnya bung Rud, dan salah seorang kerabat yang saat itu diperkenalkan bung Rudy kepada saya adalah bung Ari Liefofid, kami langsung duduk dan bercakap-cakap mengenai hal-hal yang akan saya lakukan dan tujuan utama saya datang ke Ngilngof, tak terasa jam menunjukan pukul 21.00 wit, saya pun pamit dan kembali ke langgur melewati rute yang sama saat menuju ngilngof.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun