Sebuah pernyataan yang viral di media sosial China beberapa tahun lalu, "Aku lebih memilih menangis di dalam BMW daripada tertawa di atas sepeda," telah mengejutkan banyak orang. Ungkapan ini diucapkan oleh seorang wanita muda dalam acara pencarian jodoh yang disiarkan di televisi, dan sejak itu, pernyataan tersebut menjadi simbol budaya materialisme yang semakin mengakar di kalangan anak muda Tiongkok. Namun, siapa yang menyangka bahwa candaan yang tampak sederhana ini ternyata memiliki dampak sosial yang cukup mengerikan, bahkan diduga berkontribusi pada lonjakan angka perceraian hingga 50% di negeri tirai bambu tersebut?
KEMBALI KE ARTIKEL