Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena yang dikenal sebagai "Branding Saleh" atau perilaku religius yang kontradiktif telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Fenomena ini menggambarkan individu yang tampak saleh dan taat beribadah, tetapi tetap melakukan perbuatan maksiat. Mengapa hal ini terjadi, dan apa yang salah dalam pola pikir mereka? Sebagai seorang pengamat sosial, saya akan mencoba menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi serta mencari tahu akar permasalahan dari fenomena ini.
KEMBALI KE ARTIKEL