Ruhut Sitompul, The Dog Fighter
Kita semua barangkali sudah paham dan hapal tentang siapa Ruhut Sitompul dan bagaimana sepakterjangnya. Dia disebut atau diposisikan sebagai Anjing Penggonggong atau Dog Fighter di Partai Demokrat, sehingga sering memberi komentar yang membuat banyak orang keringat dinging saking gregetannya dengan komentar-komentarnya. Beberapa komentarnya yang barangkali kita masih ingat antara lain: Menyebut Daeng dengan tidak/kurang pantas kepada mantan Wapres Jusuf Kalla ketika JK dimintai keterangan di rapat Century atas pengucuran bailout yang hingga sekarang dianggap bermasalah. Sebelum itu, ketika heboh atas dibagi-bagikannya buku Agus Harimurti, anak pertama Presiden SBY, di acara kenegaraan ketika peringatan tujuh-belasan, acara resmi negara.
Saat itu, Ruhut mengatakan pernyataan nyeleneh dan kontraversi supaya masa jabatan presiden diperpanjang dari hanya dua periode menjadi tiga periode. Sebelum itu lagi, saat masa kampanye pilpres tahun 2009 lalu, pernyataan Ruhut yang mengatakan bahwa Orang Arab tidak memiliki kontribusi terhadap bangsa dan negara ini, yang membuat kuping kader Hanura yang mantan menkeu jaman Pak Harto, Fuad Bawazier. Komentar-komentarnya yang tidak kalah bikin kuping panas dan gregetannya orang lain, tentu masih banyak lagi, termasuk permintaannya kepada Anas Urbaningrum supaya mengundurkan diri dari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Penempatan Ruhut oleh Partai Demokrat sebagai Anjing Penggonggong atau Dog Fighter telah membuatnya menjadi pusat berita. Ruhut telah menjadi "penggonggong" untuk memecah berita, memecah konsentrasi masyarakat dari terpusat ke satu berita hingga langsung beralih ke berita lain. Ruhut telah menjadi dog fight bagi orang-orang di luar Partai Demokrat, maupun bagi orang-orang di partainya sendiri.