Kekalahan Indonesia ditentukan oleh tunggal ketiga Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka. Hayom tidak berhasil mengatasi tekanan pemain Jepang, Takuma Ueda, dan kalah dengan skor 21-14, 21-19.
Selamat sekali lagi untuk tim Thomas Indonesia dan juga PBSI khususnya. Kalian telah mengukir sejarah memilukan sekaligus memalukan untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu, PBSI jangan suka menggembor-gemborkan kekuatan tim Thomas Indonesia kalau main di tim berbeda di turnamen individu. Terbukti, di Thomas Cup kali ini Indonesia dipermalukan tim Jepang yang baru pertama kali lolos ke semifinal.
Pengurus PBSI harus bertanggung jawab dan seharusnya malu karena tidak berhasil mengatasi regenerasi yang sudah didengung-dengungkan beberapa tahun lalu. PBSI seharusnya malu ketika pemain non pelatnas dan sudah tua dipanggil kembali untuk membela tim Thomas.
Sekali lagi kekalahan ini sungguh tidak patut diterima, negara Indonesia yang pernah dikatakan barometer bulutangkis dunia, sekarang hancur lebur !
Bila Gentle, mari pengurus + ketua umum PBSI mengundurkan diri, dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menahkodai PBSI. (AR)