Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Nyoblos Prabowo atau Jokowi itu Seperti Nyari Istri

5 Juli 2014   19:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:21 187 1
Tidak terasa 4 hari lagi, kita sebagai warga negara yang punya hak pilih akan nyoblos entah itu nomer 1 atau nomer 2. Pilihan memang sangat tergantung panggilan nurani dari kawan2. Ya nyoblos itu simple karena cuma melubangi salah satu kotak yg berisi gambar capres-cawapres yg menjadi pilihan kita. Urusan nyoblos itu cuma makan waktu rata2 sampai 5 menit dari mulai mengambil kertas suara, membuka kertas suara, masuk ke bilik TPS, melubangi, melipat kertas suara, dan terakhir mencelupkan jari ke tinta pemilu.Kalau dibandingkan dengan nyoblos presiden, nyari jodoh kayaknya gak beda jauh. Dibilang simple tapi rumit juga.

Lho kok bisa?? Mungkin kawan2 pernah dengar istilah di kalangan cowok2 kalau urusan nyari gebetan buat calon istri itu mengikuti 3 tahap: koleksi, seleksi, dan terakhir resepsi. Pertama koleksi: tahap ini seorang cowo mencoba berteman sebanyak2nya dengan teman wanitanya baik itu di kampus, di tempat kerja, di masjid, di gereja, atau di manapun. Ngumpulin daftar mana yang mau dijadikan "target". Kedua, seleksi. Tahap ini paling banyak menguras tenaga otak dan hati, karena kita harus mencari siapa yg terbaik untuk dijadikan pasangan hidup kita. Jangan sampai beli kucing dalam karung begitu nasehat ortu yg sering dilontarkan kepada putra-putri kesayangannya. Yg ketiga adalah resepsi, ini proses yg menyangkut persiapan hingga menuju pelaminan. Dari mulai pertunangan, tukar cincin, sampai milih wedding organizer, hingga pernikahan disahkan oleh pendeta, pastor, atau penghulu.

Nah dari 3 proses tadi (koleksi, seleksi, resepsi) yang mau saya bahas adalah tahapan yg nomer 2. Lho kenapa? Karena menurut saya proses inilah yg paling penting. Urusan tahap nomer satu yakni koleksi itu bisa kita kesampingkan. Toh cowo playboy yg temen cewenya segudang atau cowo kuper yg cuma punya temen cewenya bisa dihitung pakai jari, ujung2nya nanti juga akan punya satu istri saja (asumsi kalau pernikahannya monogami) untuk dijadikan teman hidup sampai akhir hayat, terlepas nanti bakal tetap langgeng atau bercerai di kemudian hari. Kalo proses resepsi bagaimana? Ini juga biarpun susah karena butuh banyak modal dan persetujuan dari ortu dan calon mertua, tapi kalo yg namanya sudah jodoh itu tentu gak akan lari ke mana-mana. Justru proses seleksi inilah yg sebetulnya menjadi kunci apakah pernikahan kita akan bahagia atau tidak.

Sedikit berbagi pengalaman saya saja. Dulu waktu saya hendak menikah, pendeta di gereja saya bilang memilih jodoh itu tidak boleh main2. Istri itu kan disebut "tulang rusuk' dari laki-laki. Harus cari yg benar, jangan sampai salah nemu tulang. Jangan sampe bukannya tulang rusuk yg didapat, eh malah tulang kaki yg didapat.. Sebelum menikah, pendeta saya juga menyarankan agar calon kedua mempelai harus berpikir panjang, berdoa, dan saling mengenal karakter masing2. Supaya apa? Supaya langgeng dan tidak bubar di tengah jalan sehingga kisah pernikahan bisa berlangsung happy ending bukannya sad ending.

Demikian juga dalam memilih capres dan cawapres RI yg ketujuh untuk 5 tahun ke depan (untung ya bukan untuk seumur hidup). Memilih tidak boleh asal. Jangan salah memilih dan jangan memilih yang salah. Teliti sebelum memilih. Milihnya 5 menit nanti menyesalnya 5 tahun kalau ternyata pilihan kita salah. Nah dalam memilih capres dan cawapres saya persempit saja ruang lingkupnya menjadi capres saja karena dalam pilpres ini faktor Prabowo dan Jokowi memegang peran yg lebih besar. Tapi ini juga bukan berarti peran dari Hatta dan JK tidak penting. Menurut saya sama pentingnya. Tapi urusan memilih capres memiliki kontribusi lebih besar dalam melibatkan proses decision making para pemilih ketimbang memilih cawapresnya. Ini bisa dilihat dari animo masyarakat terhadap figur Prabowo maupun Jokowi serta tingginya rivalitas dari kedua pendukungnya.

Dalam kaitannya memilih pemimpin Indonesia yg menurut saya agak mirip2 dengan nyari dan nentuin jodoh kita siapa, maka untuk mudahnya saya pakai metode 3B yakni Bibit, Bebet, dan Bobot. Berikut penjelasannya:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun