Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Orang Besar yang Menyatukan Siapa Saja

6 Oktober 2019   07:24 Diperbarui: 6 Oktober 2019   07:35 21 4
Hadi Sucipto, Begitu nama panjangnya. Pak Cip adalah panggilan akrabnya. Tokoh legendaris asal Sawahan Gang 1 Mojosari Mojokerto ini adalah orang yang sangat dikenal oleh dunia budaya di Indonesia.

Mojokerto yang mempunyai peninggalan kebesaran Airlangga dan Majapahit seakan tidak dikenal dan tidak dilihat oleh para budayawan di Indonesia. Hingga ada tulisan "Mengapa Affandi tidak pernah singgah di Trowulan". Kita tahu bahwa Affandi adalah pelukis legendaris Indonesia.

Hal serupa terjadi terus-menerus karena Mojokerto dianggap tidak menarik untuk dijadikan tujuan budaya, seni dan pariwisata. Para budayawan hanya lewat saja jika melintas di Mojokerto.

Pak Cip membuat semua itu berubah. Mojokerto yang tidak dikenal oleh kalangan budayawan dan seniman besar menjadi rujukan dan jujugan. Banyak nama besar seperti Putu Sutawijaya, Kris Budiman, Nasiroen, Samuel Indratma yang rutin datang ke Mojokerto.

Para seniman besar dengan karya miliaran rupiah tersebut datang ke Mojokerto semula hanya karena Pak Cip. Lantas mereka menjadi tahu potensi Mojokerto yang akhirnya banyak memasukkan beberapa ikon Mojokerto ke dalam karyanya yang dikoleksi orang top kelas dunia semacam John Woo, Uma Thurman dan masih banyak lagi.

Lagi-lagi karena jasa Pak Cip. Siapa Pak Cip? orang Mojokerto bahkan Mojosari banyak yang tidak mengenal Pak Cip. Pak CIp bukan perupa atau pelukis. Pak Cip adalah Guru seperti model Oemar Bakri. Selama karir menjadi guru dihabiskan Pak Cip sebagai pengajar seni rupa di SMA Gondang Mojokerto. Setiap siswa yang pernah diajak Pak Cip pasti selalu ingat apa yang diajarkannya karena Pak Cip merupakan guru yang menyenangkan dalam mengajar, kan Lilahi ta'ala sebagai guru.

Tidak pernah profesional sebagai seorang perupa karena sibuk sebagai guru, Pak Cip juga melahirkan beberapa karya yang bagus. Warna terakota khas Majapahit menjadi ciri khas lukisannya, beberapa motif batik yang dihasilkan dari riset buah maja dan banyak sket. Master Sket, begitu rekan-rekannya menyebut Pak Cip karena setiap ke mana-mana Pak Cip selalu membawa tinta Bak dan kertas untuk membuat sket on the spot jika dilihat ada obyek menarik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun