Haifa adalah kota terbesar ketiga di Israel. Kota ini berada di bagian utara Israel, tepatnya di kaki Gunung Carmel. Gunung Carmel tidak tinggi-tinggi amat, puncaknya hanya mencapai 546 meter di atas permukaan laut. Yang menarik adalah hamparan Laut Mediterania yang langsung membuai mata di hadapan kota yang cantik luar dan dalam ini. Cantik luar dan dalam?
Selain karena letak geografisnya yang memukau, ada beberapa sisi menarik lain dari Haifa: kota ini memiliki pelabuhan laut yang cukup besar, pantai-pantai yang indah yang kerap dikunjungi oleh warga dan turis untuk berolahraga dan berekreasi, dan dikelilingi oleh situs alam yang menarik.
Soal kehidupan bermasyarakatnya yang paling menonjol adalah reputasi yang sangat baik soal toleransi dalam hal agama dan kepercayaan. Selain Yahudi, Islam, dan Kristen, di Haifa, penganut Ahmadiah juga mendapat tempat yang layak di masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat Druze yang bermukim tidak jauh dari Haifa, masyarakat Druze yang memiliki kepercayaan yang dapat dikatakan pecahan dari Islam Mesir ini dapat hidup berdampingan dengan baik dengan anggota masyarakat lainnya di Haifa.
Dan yang paling mengesankan adalah kepercayaan Bahai yang asal-usulnya dari Iran. Sudah jelas, karena sejak awal tumbuhnya kepercayaan ini tidak diterima oleh umat Muslim Shia di Iran (dahulu Persia), di Haifa, kepercayaan tersebut mendapat tempat yang layak sehingga di Haifa-lah saat ini Pusat Bahai di dunia berada.
