Ketika sebagian besar manusia terlelap berselimutkan dinginnya udara Sleman, perempuan itu tertatih-tatih berjalan membuka pintu dan keluar rumah. Tiada lain yang ditujunya, melainkan tempat itu. Tempat dimana ia bisa mencurahkan segala macam keluh kesahnya pada kehidupan. Kebosanannya bertemu orang-orang yang menjalani hidup seenaknya tanpa bersyukur. Mereka bicara sembarangan, bersepeda motor dengan suara knalpot memekakkan telinga, menghabiskan waktu dengan percuma, ngerumpi gak jelas.