11 Januari 2016 14:56Diperbarui: 11 Januari 2016 14:5619419
Ratapku tiada berdengar, tertindih deru senapan yang menggelegar. Membanting tubuh ringkih terkapar, lantas rebah di pelukan ibu dalam tawa yang kau umbar. Lagi dan lagi jasad berubah bangkai terhampar, menusuk hidung dan kau masih bisa menawar. Tidakkah kau merasa tertampar?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.