Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rakus

11 Januari 2016   14:56 Diperbarui: 11 Januari 2016   14:56 194 19
Ratapku tiada berdengar, tertindih deru senapan yang menggelegar. Membanting tubuh ringkih terkapar, lantas rebah di pelukan ibu dalam tawa yang kau umbar. Lagi dan lagi jasad berubah bangkai terhampar, menusuk hidung dan kau masih bisa menawar. Tidakkah kau merasa tertampar?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun