Surabaya Youth Millenial Competition berisikan empat pelatihan, mulai dari jurnalistik, fotografi, video pendek, dan desain grafis. Di mana pada akhir pelatihan tersebut, seluruh siswa membuat karya sesuai dengan minat yang dipilihnya sejak awal. Karya tersebut kemudian dilombakan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan bersama Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Sudarminto, Ketua MKKS SMP Negeri Akhmat Suharto, Koordinator Pengawas SMP Kohar, serta beberapa orang narasumber pelatihan.
Ikhsan mengatakan, sejumlah profesi dalam beberapa tahun ini telah hilang. Namun, untuk profesi seperti fotografer, jurnalis, videografi, serta desain grafis tidak akan ada matinya. "Lapangan pekerjaan sangat luas di situ," kata Ikhsan, Kamis, (13/1218).
Ia mencontohkan entrepreneur muda bernama Wilson Tirta. Wilson, kata Ikhsan, adalah juara 3 Pelajar Pelopor Surabaya (PPS) tahun 2015. Kemudian tahun 2016, Wilson menjadi juara pertama Tunas Muda Pemimpin Indonesia. "Sekarang Wilson jadi pengusaha muda di usia yang masih SMA. Wilson juga mengambangkan minat di bidang fotografi dan desain grafis," ujarnya.
Ikhsan berharap siswa-siswa belajar dengan serius dan fokus. Dengan begitu, siswa dapat menguasai teori yang dipaparkan para narasumber sesuai denga minat yang dipilih. "Kami ingin melatih anak-anak yang ingin serius belajar mendalam tentang fotografi, video grafis, jurnalistik, dan desain grafis," tandasnya.