Bersambunglah film-film di televisi namum hanya cinta kitalah yang berakhir.
Saya kira perasaannya akan jauh lebih dahsyat dari pada yang saya bayangkan. Ternyata saya salah. Saya tidak menangis semalaman seperti di lagu-lagu pop. Saya sehat dan tidak merindukanmu di hari seharusnya saya merindukanmu.
Saya banyak melewati musim dingin dengan meminum kopi dan menulis puisi. Bukan untukmu tapi untuk diriku sendiri yang tak sempat mengatakan selamat berpisah untuk kebahagiaan lama.
Saya sama sekali tak menyesali patah hati ini. Kalau bukan karena saya berpikir bahwa saya bukan satu-satunya orang yang mengalami patah hati, saya mungkin tak bisa mengatasinya. Tapi ternyata semua orang di dunia ini mengalami patah hati. Dan cepat atau lambat mereka akan baik-baik saja.
Saya percaya waktu membuat segalanya menjadi mungkin. Bagaimana pun, saya katakan: saya senang akhirnya kita berpisah.
Yang harus kamu tahu, saya bukan jenis orang yang pandai mengambil hikmah dalam kejadian. Saya bukan pembelajar ulung yang menginginkan petunjuk, saya bukan pembelajar yang baik.
Tuhan lebih menyanyangimu, untuk itulah kita berpisah. Karena sebaiknya kau bersama orang yang tepat. Saya bersumpah itu akan membuatmu merasa lebih baik. Begitu juga denganku.