Aku ingin bersamamu tapi tak mau pergi. Maka datanglah. Kepadaku. Aku telah menantimu lama sekali. Pintunya tak pernah terkunci. Masuk. Masuklah. Aku sudah bermimpi kau akan datang! Sering akan datang dan menuntaskan apa yang selama ini (mungkin) jadi mimpimu juga: kau ingin mengajakku bergabung ke dalam kamarmu juga. Hanya berdua saja. Tak ada siapa-siapa.
Aku ingin betul-betul bersamamu tapi tak mau pergi. Sebab keinginanku bersamamu mengajariku sopan santun, mencintaimu setiap hari. Silih berganti dengan harapan itu sama besarnya kecepatan waktu berlalu. Orang-orang mulai pikun dan aku bisa menundanya tanpa terasa lebih dekat kepadamu karena sadar bagi orang yang menanti tak boleh kurang ajar, hingga dirimu sendiri terbit bagai waktu fajar dan kita dapat bersama-sama saling berbagi kamar kebahagiaan.
Aku ingin bersamamu tapi aku tak mau pergi. Karena di sini, di tempatku berdiri, kekhawatiranku bukan kebutuhan mendadak sementara kau mungkin juga belum ingin beranjak.