saya
sanggup memahami isi
kepala orang-orang...
Sedang bulat cepak kepalaku sendiri
batu belah
yang susah dijabarkan
sudah jadi patung
yang disembah melebihi kebutaan.
Di antara rasa keniscahyaan yang hambar
Dan
letih perihku yang tak bisa menangis
Mana mungkin aku berharap
bisa
memahamimu.
Sulit mengabaikan
Kebetulan-kebetulan itu
Oh,