Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Alien dan Perasaan Tidak Bahagia

4 Oktober 2017   21:53 Diperbarui: 5 Oktober 2017   01:59 2096 9
Apa itu hidup, Lis? Pukul tiga pagi. Aku membasuh mukaku ke air mengalir di belakang rumah. Kehidupan apa yang sedang kita jalani ini? Seekor kucing yang tiba-tiba melintas ke tengah-tengah jalan? Ikan yang tak sengaja menumpang hidup di laut dengan cara sesekali menyembul ke permukaan air sebelum dirinya kembali merasa gelisah menenggelamkan diri lagi dan lagi dan lagi? Atau seengok kayu yang menanti dipatik, dibakar dan dibakar dan dibakar, setelah sebuah usaha keras yang tak kunjung-kunjung menyala? Tapi, bagaimana dengamu? Apa itu artinya kita menjalani hidup yang berbeda? Maksudku seorang badut yang demi memenuhi kebutuhan biologisnya ia mesti rela bersusah payah berpura-pura bahagia? Demi orang-orang di sekitarnya? Keadaan yang telah membuatnya kehilangan kehendak untuk mengatakan apa yang sejujurnya dirasakannya, dipikirkannya, namun hanya mampu ia simpan dalam setiap kepingan mimpi-mimpi kecil yang satu pun orang mampu menyentuhnya dengan ujung jari mereka.

Engkau yang sanggup menjadikan aku berani bermimpi. Harapan telak membunuhku berkali-kali lipat setelah bangkit dan hidup dalam ketotalan yang mengagumkan. Engkau yang terus berkata-kata agar aku tak putus asa, orang lain tempatku bergantung dari euforia semesta yang tak jelas juntrungannya ini. Engkau yang tak letih-letihnya menyemangati supaya aku keras kepala, berdoa, dan terus berusaha mengelem mozaik-mozaik mimpi kecil yang, kini tertatih-tatih aku rekatkan sendiri. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun