Jangan kau usir dari hatimu
Banyak sudah kudengar
Siasat pintar mengubur
cinta mati.
Apa yang tidak demikianÂ
kita pahamiÂ
dari hari-hari rawan mendung
Langit terlalu pemurah dan pemaaf.
Ini salah saya. Biar selangkahÂ
demi setapakÂ
jalan habis dibelahÂ
para perindu tabahÂ
yang selalu soal teatrikalÂ
akrobatik payahÂ
mengendalikan ingatannyaÂ
yang kering, namun mudah tumpah
sewaktu-waktuÂ
Rindu menggelinding seperti bola air mata di pematangÂ
pipimu
yang pucat dan kucintai. Sementara
awan mengapung
di kepala semua orang
Mengungkap perihal kebenaran:Â