Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Eksotisme Pulau Kodingareng

7 Mei 2012   12:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35 1219 1

Liburan kali ini menjadi hal yang istimewa, gimana tidak sejak jatuh cinta pada pandangan pertama, itu seakan membuat aku selalu terbawa harapan padanya, agar kelak bisa jumpa lagi, keindahannya keelokannya seakan mampu merontokkan keluh dan kesah ini, menghilangkan gundah dan galau ini……

Hemmmm…..itulah kisah romantika saya dengan PULAU KODINGARENG, yang kali kedua ini Allah SWT, menakdirkan saya tuk bersua kembali, moment liburan hari paska tgl 6 April sampai ahad tgl 8 menjadi moment indah. Setelah mematangkan persiapan hari yang dinanti-nanti pun tiba, dengan menyewa mobil angkut alias pete-pete dengan biaya 40 ribu rupiah,akhirnya menghantar kami menuju pelabuhan kayu bangkoa, pelabuhan ini terletak dipinggiran kota Makassar jajaran losari diapit dengan Makassar Golden Hotel dan Hotel Pantai Gapura, hari ini kami star lebih awal berhubung karena hari jumat jadi jadwal kapal dimajukan ke pukul 10.00, yang biasanya pada hari biasa pada jam 11.00.

Pelabuhan kayu bangkoa merupakan pelabuhan yang super padat karena ia merupakan pelabuhan kapal dengan tujuan pulau-pulau luar Makassar, diantaranya pulau samalona kodingareng keke, barang lompo, barang caddi, yang masingmasing pulau memiliki nilai tawar tersendiri sehingga ia pun menjadi destinasi wisata tersendiri di kota Makassar, maka wajar kalau pelabuhan kayu bangkoa ramai, dalam sejarahnya kata kayu bangkoa diambil dari bahasa Makassar yang artinya kayu bakau, yang konon katanya dulu pelabuhan ini dijadikan pusat pelabuhan kayu-kayu bakau…(heheheh info ini saya dapat dari teman-teman kompasiana Makassar saat road show Film N5M)

Tak lama kemudian kapal pelan-pelan meninggalkan kota Makassar, kembali menyuguhkan pemandangan Indah view kota Makassar dari laut, deretan gedung-gedung tinggi serta anjungan losari seakan mengokohkan Makassar menuju kota dunia…Amieeennn..

Oh iya untuk ongkos perahu kita dikenakan biaya 10.000 rupiah, ini adalah tarif yang berlaku untuk semua penumpang, perjalananditempuh kurang lebih dari 1 jam, perahu tumpangan ini lumayan besar, dapt memuat sampai 100 orang plus dengan barang-barang penumpang.

Saya bersama empat teman laki-laki memilih tempat duduk di buritan kapal, sedangkan akhwatnya lebih memilih duduk di deretan kursi berbaur dengan penumpang lainnya, untuk penumpang yang tidak mendaptkan tempat duduk menggelar tikar disela-sela tempat duduk bahkan ada yang tidur-tiduran

Perjalanan ini kami tempuh satu jam denga suasana laut yang tenang serta langit yang cerah, ditemani dengan buku bacaan serta cemilan, seakan perjalanan itu menjadi singkat.

Tiba dipelabuhan pulau kodingareng kami langsung kepenginapan, sebuah vila yang bakalan menjajdi base camp kami selama disini, , rumah yang dicat kuning dengan desain rumah panggung, menjadi cirri khasnya dengan posisi menghadap ke laut, dimana disisi kiri dan kanannya di design untuk tempat makan dengan jejeran kursi dan meja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun