Angin dari timur dan tenggara terus berhembus. Ini menandakan pergantian musim sudah berlangsung. Angin itu masuk tanpa permisi. Ia lewat pintu depan, jendela, dan juga pada
timpa laja (atap-atap rumah bugis yang bersusun berdasarkan kasta). Aku sedang terbaring di kursi kayu, tepat membelakangi arah angin timur laut itu. Tetap saja membasuh ubunku perlahan. Padahal
bojo (kelambu) menutupi badanku yang aku gantung tepat di sudut rumah sebelah selatan.
KEMBALI KE ARTIKEL