Mungkin saja kita tak sengaja menyibukkan diri kita atas ingatan masa lalu, hingga lupa membaca sajak kenangan. Sejak di masa kecil dulu, sajak-sajak itu tak pernah keliru. Karena ia adalah ingatan yang selalu terngiang di pikiran, bahkan usianya sudah puluhan tahun lamanya. Sajak itu kita pakai bermain rumah-rumahan di bawah pohon. Sembari memandangi orang dewasa menggambar ayah, ibu, adik dan kakak menghadap ke gunung. Lukisan itu pun tersimpan di atas buku tua.
KEMBALI KE ARTIKEL