Jumat pagi yang cerah itu merupakan hari lebaran pertama La Baco tanpa istri, tanpa anak serta cucunya. Ia merasa kesepian. Ketiga anaknya belum pulang dari merantau, berarti ketiganya belum saja kaya sebab begitu tradisi di Belanga pantang pulang merantau sebelum kaya atau mereka kawin mawin di rantauan. Ia hanya sering video call bersama anak-anak beserta cucunya di malam hari. La Baco hanya memandangi tingginya pohon kelapa yang ada di sudut lapangan sepak bola Belanga atau tepat di sudut kiri rumahnya yang menghadap ke timur itu. Dulu aku memanjatimu kini hanya memandangimu katanya dalam hati sembari mengisap cerutu.
KEMBALI KE ARTIKEL