Di beranda rumah, dekat jendela, di samping pintu tangga naik, di sana aku selalu duduk bersama Ayah, ibu, kakak, dan adik, di sore hari menjelang magrib, membicarakan masa-masa yang akan datang, atau kisah kisah yang telah lalu, bisa saja itu adalah cara ayah ibuku mendongeng, sebab mereka bukan seniman atau sastrawan apalagi budayawan, mereka hanya keluarga petani padi yang juga sekaligus ayahku sebagai pemanjat kelapa.
KEMBALI KE ARTIKEL