Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Ulasan Singkat tentang Dikotomi NU-Muhammadiyah & JIL-Wahabi

2 Agustus 2016   16:39 Diperbarui: 3 Agustus 2016   21:53 371 0
Ada dua jenis kaum pembaharu islam : 

1. Yg memperbaharui pemahaman umat berdasarkan dalil tertulis (literal) ---> bentuk moderatnya: "Muhammadiyah" & bentuk ekstrimnya: "Wahabi" 

2. Yg memperbaharui pemahaman umat berdasarkan pemikiran (kontekstual)---> bentuk moderatnya: "Nahdlatul Ulama (NU) & bentuk ekstrimnya: "JIL" 

Hal yang juga terjadi dalam birokrasi, :D ada birokrat literal (berpegang teguh pada aturan), ada birokrat kontekstual (bertindak fleksibel & inovatif)

Muhammadiyah memiliki misi progresif, yaitu misi meraih sesuatu yg saat ini belum tercapai (Pemurnian ajaran Islam).
Upaya moderat yg dilakukan utk mencapai itu adalah, mendirikan sekolah2, mengembangkan pendidikan modern.

Nahdlatul Ulama memiliki misi konservatif, yaitu mempertahankan sesuatu yg sudah dicapai (Keselarasan Islam dgn kehidupan sosial budaya).
Upaya moderat yg dilakukan utk mempertahankan itu adalah, mendirikan pesantren,  mengkampanyekan toleransi & pluralisme.

Keekstriman "Wahabi" dalam memperjuangkan Islam Literal adalah, melakukannya dgn cara yg tidak realistis jika mempertimbangkan aspek kemanusiaan/sosial budaya, sehingga berpotensi menciptakan rasa antipati/permusuhan & perpecahan dikalangan umat Islam sendiri.

Keekstriman "JIL" dalam memperjuangkan Islam kontekstual adalah, melakukannya dgn cara2 yg "nyeleneh" bahkan kadang mengabaikan dalil & lebih mengedepankan argumentasi/logika pemikiran, sehingga terkesan, berusaha menyesuaikan agama dgn kehendak manusia, bukan sebaliknya, menyesuaikan manusia dgn kehendak agama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun