Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Sebuah Kisah Nasruddin

12 Januari 2010   13:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30 295 0
Jalan sore sama seorang teman di Gramedia. Sebenarnya tidak ada niatan untuk membeli buku mengingat beberapa hari ini isi dompet sudah dalam keadaan siaga satu: satu lembar 20rb ditemani beberapa lembar adik bungsu si 20rb.  Total gak sampai untuk beli 3 bungkus nasi padang lauk standar. ".. halah, cuci mata aja dah cukup" pikirku. Tapi belakangan niat 'eye washing only' tidak bisa terpenuhi saat kedua mata ini tertumbuk pada sebuah buku yang tertulis salah satu tokoh idola: Nasruddin Hoja. [caption id="attachment_52877" align="alignleft" width="145" caption="Nasruddin Hoja"][/caption] Cek harga: Rp xxrb plus diskon 30%. "...masih cukup...", pikirku sambil menghitung sisa uang nanti malam setelah dipotong harga buku dan dinnner cap mie instan rebus. Dan terjadilah kisah pilu seorang fans.. :) Sudahlah, seharusnya kisah wajar anak rantau ini tidak perlu muncul (gak penting banget ya..he..he) Akhir cerita, buku itu mulai kubaca dan tertawa-tawa sendiri. Tetap lucu seperti biasanya si Nasruddin ini. Hingga sampai di kisah ini:

Cukup lama Nasruddin menabung agar bisa membeli sebuah baju baru. Suatu hari, dia pergi ke tukang jahit untuk memesan baju itu. Setelah dukur segalanya tukang jahit berkata, "Kembalilah seminggu lagi dan Insya Allah, bajumu akan selesai dijahit."Terpaksa Nasruddin harus menahan diri selama seminggu untuk kemudian kembali ke tukang jahit "Maaf, bajumu belum selesai.Tapi Insya Allah, besok sudah jadi." Keesokan harinya, Nasruddin datang lagi. "Sekali lagi maaf," kata si tukang jahit "Sedikit lagi selesai. Cobalah besok datang lagi, Insya Allah, bajumu betul-betul sudah rampung."     "Berapa lama sih waktu yang kau butuhkan untuk menyelesaikan bajuku?" tanya Nasruddin jengkel, "seandainya Allah tidak turut campur dalam urusan ini?"
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun