Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Kapitalisme yang Menjadi Sistem Sosial

11 November 2014   03:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 61 0
Kenapa kapitalisme pada zaman saat ini tidak lagi di katakan sistem ekonomi, melainkan sistem sosial?

Sistem ekonomi kapitalisme adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan pada individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Dasar pemikiran munculnya sistem ekonomi kapitalisme ini adalah "kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai apabila kepada mereka diberi kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah, sehingga masing-masing masyarakat akan terlibat selama persaingan secara bebas dalam mencapai kemakmuran". Pakar sistem ekonomi kapitalisme adalah adam smith, dimana dalam bukunya "An Inquiry Into The and Cause If The Wealth Of Nation".

Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalisme secara umum, yaitu:

1. Alat-alat produksi di tangan orang perorangan tidak di tangan pemerintah.

2. Harga sangat tergantung pada penwaan dan permintaan

3. Adanya kemerdakaan di segala bidang, seperti berusaha, mencari pekerjaan, memilih barang konsumsi, bersaing dan sebagainya

sumber: mahasiswa-adm.blogspot.com

Namun di sini saya akan memberikan satu contoh sistem ekonomi menjadi sistem sosial yaitu persaingan antara tukang cukur yang berkeliling dengan barber shop.

zaman sekarang masyarakat lebih memilih barber shop dari pada tukang cukur keliling yang meniki sepeda dan berhenti jika ada yang membutuhkan jasanya, biasanya tukang cukur keliling ini berhenti di bawah pohon rindang dan mempersiapkan alat-alat yg akan digunakan untuk menyukur . padahal soal kualitas potongan rambut tetap sama saja namun kalo tukang cukur keliling masing menggunakan gunting rambut dan cermin yang berukuran kecil, jika di barber shop menggunakan alat-alat yang sudah modern dan lebih lengkap dengan harga yang cukup mahal ketimbang tukang cukur keliling yang lebih murah.

pada suatu saat saya bertemu kepada seorang yang sudah selesai memotongkan rambutnya di barber shop lalu saya bertanya "mas, cukur di sini berapa ya?", ia menjawab "RP 15.000 dek". yang biasanya di tukang cukur keliling hanya RP 5.000-RP 7.000, yaa walaupun kualitasnya bisa di bandingkan dengan barber shop.

Lalu saya bertanya lagi "kenapa tidak cukur di tukang cukur keliling saja yg kualitasnya sama dengan barber shop mas?", lalu ia menjawab "saya malu dek kalau cukur di tukang cukur keliling"

dan pada suatu hari setelah saya bertanya kepada seseorang yang sudah cukur di barber shop saya bertemu tukang cukur keliling, saya bertanya kepada tukang cukur tersebut "pak, apa masih ada yang menggunakan jasa bapak? ya tau sendiri lah pak zaman sekarang banyak sekali yang memilih barber shop" saya bertanya seperti itu bukan maksud saya merendahkan bapak-bapak tersebut namun di zaman modern seperti ini masih ada saja tukang cukur keliling. bapak tersebut menjawab "masih ada dek 2-4 orang mah"

setelah saya bertanya kepada bapak tersebut ada abang-abang yang ingin mencukur dan setelah ia di cukur saya bertanya kepada abang-abang tersebut "bang, kenapa tidak cukur di barber shop saja bang?", ia menjawab "ahh kualitasnya sama saja dek, namun berbeda harga doang".

Jadi, kesimpulan yang saya dapatkan yaitu kapitalisme di sebut sistem ekonomi melainkan sistem sosial, karena zaman sekarang banyak orang yang malu jika status soasialnya rendah dan banyak orang yang berlomba-lomba berusaha untuk menaikkan status sosial mereka. walaupun cukur di barber shop dengan tukang cukur keliling memiliki kualitas yang sama namun banyak orang yang memilih mencukur rambutnya di barber shop yang berkelas ketimbang cukur di bawah pohon rindang.

sekian postingan saya mohon maaf jika ada salah kata dan semoga bermanfaat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun