Pendanaan pendidikan merupakan faktor kunci dalam menentukan kemajuan sosial-ekonomi suatu negara, tetapi sering kali dihadapkan pada inefisiensi dan salah prioritas. Klaim Presiden Prabowo tentang anggaran pendidikan Indonesia, bersama dengan perbandingan dengan negara-negara global dan regional dalam acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, serta peluncuran Katalog Elektronik versi 6.0, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 10 Desember 2024, memberikan peluang untuk analisis hubungan kompleks antara alokasi anggaran dan metrik pendidikan di Indonesia. Meskipun klaim tersebut memiliki elemen kebenaran, analisis yang lebih mendalam mengungkapkan realitas yang lebih rumit, kelemahan sistemik, dan peluang yang terlewatkan yang menghambat kemajuan pendidikan Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL