Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 telah resmi ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy pada 20 September 2024. Sejumlah hal menarik pun telah tersaji kepada masyarakat Indonesia, mulai dari Nurul Akmal yang menyulut api ke kaldron utama pada upacara pembukaan, gagalnya Veddriq Leonardo dalam meraih medali emas dalam nomor panjang tebing speed relay putra, keluarnya Jawa Barat sebagai "juara umum", hingga berbagai kontroversi akibat infrastruktur yang belum siap dan pengaturan pertandingan yang dianggap tidak adil. Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah penyelenggaran ajang utama
multi-event olahraga yang sudah ada sejak 1948 ini? Mengapa PON yang konon dibentuk sebagai ajang pemersatu bangsa sekarang justru jadi ajang adu gengsi antar-provinsi belaka?
KEMBALI KE ARTIKEL