Konflik berkepanjangan antara kelompok-kelompok militan di Timur Tengah dan Israel telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dinamika geopolitik kawasan tersebut. Salah satu aktor yang paling vokal dalam perlawanan terhadap Israel adalah Hezbollah, kelompok militan syiah yang berbasis di Lebanon dan didukung Iran. Upaya perlawanan masif terbaru dari Hezbollah terhadap Israel memunculkan sejumlah kritik, terutama terkait pola historis negara-negara dan partai politik di Timur Tengah yang tampaknya tidak pernah belajar dari sejarah konflik mereka dengan Israel. Realitas politik dan militer menunjukkan bahwa banyak negara dan kelompok di Timur Tengah, meskipun berulang kali melawan Israel, sering kali berakhir dengan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan keuntungan yang mereka harapkan.
KEMBALI KE ARTIKEL