Keputusan Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia, untuk bergabung dengan aliansi global SkyTeam pada tahun 2014 masih menjadi titik perdebatan dalam industri ini. Janji jangkauan yang lebih luas, perjalanan yang lancar, dan prestise aliansi global mungkin tampak menarik, namun pemeriksaan lebih dekat mengungkapkan gambaran yang kompleks. Bagi Garuda Indonesia, kerugian strategis, biaya tersembunyi, dan potensi hilangnya keunggulan kompetitif tampaknya lebih besar daripada manfaat terbatas yang didapat. Selain itu, studi tentang maskapai penerbangan independen yang berkembang di seluruh dunia menggarisbawahi jalur alternatif yang bisa diambil Garuda Indonesia -- jalur kemandirian strategis yang berfokus pada keunggulan layanan dan kemitraan khusus.
KEMBALI KE ARTIKEL