Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mendorong bank-bank nasional menuju garis depan di Asia Tenggara. Akan tetapi, di balik kisah perkembangan yang mengesankan ini terdapat kontradiksi yang mendalam. Terlepas dari cita-cita ambisius Indonesia untuk mengurangi emisi, menghentikan deforestasi, dan melindungi keanekaragaman hayati, lembaga keuangan Indonesia tetap menjadi pemodal utama sektor-sektor yang justru menghancurkan hutan bangsa dan memicu kehilangan biodiversitas. Artikel ini secara kritis mengkaji ketidakselarasan mendasar ini, mengungkap skala masalah, kegagalan perlindungan tanggung jawab lingkungan, sosial, dan tata kekola (ESG), kelemahan dalam lingkungan peraturan domestik, serta meningkatnya risiko yang mengancam kemakmuran jangka panjang Indonesia dan tempatnya di dunia yang semakin sadar iklim.
KEMBALI KE ARTIKEL