Sejarah bagaikan kaleidoskop; putar sedikit saja, dan polanya akan berubah total. Tokoh-tokoh agama berdiri sebagai poros penting yang di sekitarnya masyarakat dan kepercayaan berputar. Salah satu tokoh tersebut adalah patriark Abraham, yang pengaruhnya bergema selama berabad-abad dalam agama-agama Abrahamik yang terdiri dari Yahudi, Kristen, dan Islam. Pada kesempatan kali ini, kita akan berandai-andai sejenak. Bagaimana jika sejarah dunia mengambil langkah yang tajam, meninggalkan Abraham tanpa anak? Artikel ini menyelidiki sejarah spekulatif, dunia dengan agama yang dibentuk kembali, ekonomi bergeser, dan konsep perdamaian itu sendiri ditantang oleh ketidakhadiran Abraham.
KEMBALI KE ARTIKEL