dan aku pulang membawa
kosong ke tubuh lunglai,
tetapi kau memberi nyawa.
Seulas senyum
kalau-kalau datang waktu
dapur tak tertutup honorarium,
menghapus segala niskala gerutu.
Seharusnya aku,
cukup bersyukur sebab sejarah
pada mahkota, di balik saku
tercurah bagi yang kalah.