mata sepakbola
melihat kalah sebagai jendala,
bukan adakala.
Laga kecil-besar
menjelma ajang hajar,
penuh kata tanpa kadar
yang panas sampai membakar.
Rumput-rumput,
ditumbuhi rumpun
orang takut,
turun mengaduh dan meminta ampun.
Terdengar kata.
Hanya dari layar kaca
setiap pasang mata
teduh tak memantul gas air berkaca.
Bila pulang
mati sia,
bernyanyi setia dan hadir sedia
tak menjadi mulia.
Jangan kembali,
nyali tanpa kendali
harus habis tanpa kecuali
sampai ada peduli.