BAGIAN I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir membuat sekat-sekat ruang dan waktu semakin tipis. Hal ini semakin memungkinkan terjadinya globalisasi diberbagai sisi kehidupan, baik ekonomi, politik atau budaya.
Globalisasi disatu sisi berarti westernisasi. Namun sisi lain berarti memberikan ruang pada budaya – budaya minoritas untuk bisa aktual. Begitupun pada bidang pembangunan, paradigma positivistik – newtonian yang menjadi paradigma utama selama beberapa abad terakhir, namun globalisasi memberi kesempatan pada paradigma holistik dan lebih ramah.
Paradigma positivistik dalam ranah ilmu sosial telah melahirkan oposisi biner modern – tradisional, maju – berkembang, barat – timur dan sebagainya. Akibatnya adalah adanya hegemoni dan dominasi diberbagai bidang oleh negara maju terhadapnegara berkembang.
Membahas demokrasi, selain mengurai relasi penguasa dan rakyat juga mengurai sistem pemerintahan berarti kita dapat membaca filosofi kepemimpinan dalam negara tersebut. Seperti bagaimana posisi eksekutif, legislatif dan yudikatif. Atau juga seperti bagaimana wewenang penguasa.
Wajo sebagai sebuah kerajaan yang kini menjadi kabupaten dalam wadah NKRI punya sejarah dan tradisi yang berhubungan erat dengan demokrasi. Sehingga menjadi menarik mengulas nilai lokal Wajo dari tinjauan demokrasi. Dari beberapa paparan singkat diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kearifan lokal bugis Wajo yang relevan dengan demokrasi.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah dalam makalah sederhana ini adalah :
1.Bagaimana sejarah dan peristiwa pentingyang mencerminkan sifat demokratis pada orang Wajo ?
2.Apa saja kearifan lokal Wajo yang relevan dengan konsep demokrasi ?