Bisa kita lihat pada gambar di atas dimana tingkat pendidikan wanita memengaruhi jumlah panai atau mahar untuk seorang wanita. Kelas seorang wanita khususnya dari sulsel bisa diukur dari pendidikan,kecantikan,maupun keturunan. Seperti grafik di atas yang dimana semakin tinggi uang panai diukur dengan seberapa tinggi pendidikan. Misalnya, S1 atau S2 lebih tinggi uang panaiknya dari pada yang lulusan SMA atau sederajatnya. Contoh, jika uang panai dari lulusan SMA sebesar Rp 50 juta makan uang panai lulusan S1 sebesar Rp 75 juta sampai Rp 100 juta.
Namun semakin tinggi tingkat pendidikan wanita juga ternyata memengaruhi jumlah pelamar yang ada hanya sekitar 2sampai 3 persen pria yang bersedia melamar. Maka semakin rendah tingkat pendidikan wanita semakin rendah tingkat Panainya maka semakin tinggi jumlah pelamar yang bersedia melamar.
Timbul pertanyaan mengapa seorang wanita jika bukan lulusan S1 atau S2 seperti lulusan SD, SMP maupun SMA mahar atau uang panai semakin rendah?