Namun saya berpikir bahwa aktivitas bersepeda ke tempat kerja merupakan aktivitas kerelawanan. Kenapa? Pertama, rata-rata mereka yang bersepeda ke tempat kerjanya memiliki cita-cita untuk mengurangi tingkat polusi di kota tempat tinggal mereka. Jika semua orang di setiap kota/kabupaten di Indonesia melakukan aktivitas B2W, maka tingkat polusi di Indonesia akan turun. Apalagi jika kegiatan menanam pohon juga digiatkan.
Selain itu ada juga yang beralasan bahwa aktivitas B2W itu menyehatkan karena bersepeda bisa menguatkan jantung kita. Meskipun begitu, para B2Wer (istilah keren untuk pesepeda) harus memperhatikan polusi udara di sekitar mereka. Bisa jadi jantung mereka sehat tapi paru-paru mereka terisi gas2 beracun.
B2Wer Itu Relawan
Ya, para B2Wer itu relawan. Lho koq? Pertama mereka rela bangun pagi dan berangkat lebih pagi dari rumah mereka agar bisa sampai di tempat kerja tepat waktu. Lalu mereka rela untuk mengayuh sepeda yang jaraknya sangat jauh. Ada yang bisa mengayuh sepeda sampai lebih dari 20km untuk mencapai tempat kerja. Tak terbayangkan lelah dan panas yang mereka alami. Meskipun begitu, sebagian B2Wer yang menggunakan Seli (sepeda lipat) ada yang mengkombinasikan angkutan umum dan bersepeda untuk mencapai tempat kerja mereka.
Mereka pun menantang bahaya. Ada saja kejadian senggol-menyenggol dengan sepeda motor atau mobil karena belum ada jalur khusus untuk pesepeda (meskipun sudah ada jalur sepeda yg dibuat pemerintah, namun jauh dari memadai). Bahkan ada yang menimbulkan luka-luka akibat terjatuh. Ada juga yang harus mengalami kemalaman di jalan. Maka dari itu biasanya Komunitas B2W lebih mengutamakan kampanye penggunaan piranti keselamatan seperti penggunaan helm dan lampu selain kampanye bersepeda yang aman.
Kampanye mereka dan juga didukung komunitas sepeda lainnya insya Allah bisa menggerakkan masyarakat (dan pejabat) untuk menggunakan sepeda dan mengurangi tingkat polusi di Indonesia.
