1. Jenis Tanah: Beberapa jenis tanah, seperti tanah liat, cenderung memiliki pH yang lebih rendah (lebih asam), sementara tanah berpasir cenderung memiliki pH yang lebih tinggi (lebih basa).
2. Kandungan Mineral: Beberapa mineral dalam tanah, seperti kalsium dan magnesium, dapat meningkatkan pH (membuatnya lebih basa), sementara lainnya, seperti aluminium dan besi, dapat menurunkan pH (membuatnya lebih asam).
3. Pupuk dan Amendemen Tanah: Banyak pupuk dan amendemen tanah dapat mempengaruhi pH. Misalnya, kapur biasanya digunakan untuk menaikkan pH tanah, sementara sulfur dan beberapa jenis pupuk organik dapat menurunkan pH.
4. Curah Hujan: Daerah dengan curah hujan tinggi cenderung memiliki tanah yang lebih asam karena hujan dapat mencuci kalsium dan magnesium, mineral basa, dari tanah.
5. Aktivitas Biologis: Mikroorganisme dan tanaman dapat mempengaruhi pH tanah melalui proses seperti nitrifikasi (yang menghasilkan asam) dan fiksasi nitrogen (yang dapat meningkatkan pH).
6. Polusi: Polutan seperti asap pabrik dan asap kendaraan dapat menurunkan pH tanah, membuatnya menjadi lebih asam.
Mengukur dan memahami pH tanah adalah langkah penting dalam pengelolaan tanah yang efektif, karena pH mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman dan aktivitas mikroorganisme dalam tanah.