Salah satu negara yang masih menganut pemikiran ekonomi skolastik adalah Vatikan. Sebagai negara kecil yang terletak di tengah kota Roma, Vatikan tetap menjadi pusat kehidupan agama Katolik dan menerapkan prinsip-prinsip pemikiran ekonomi skolastik dalam sistem ekonominya. Vatikan mengutamakan keadilan sosial dan menghindari eksploitasi ekonomi. Mereka memberikan perhatian khusus pada keadilan distributif, yaitu distribusi kekayaan yang adil kepada semua orang. Vatikan juga menentang sistem kapitalisme yang dianggap tidak adil dan berpotensi mengeksploitasi kaum miskin.
Selain Vatikan, beberapa negara Amerika Latin juga masih menganut pemikiran ekonomi skolastik dalam kebijakan ekonomi mereka. Negara-negara seperti Argentina, Bolivia, dan Ekuador, memiliki sejarah yang kuat dalam pemikiran ekonomi skolastik. Mereka mengutamakan kebijakan ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan sosial dan keadilan distributif. Mereka menekankan pentingnya peran negara dalam mengendalikan sektor ekonomi untuk memastikan pemerataan kekayaan dan mengurangi kesenjangan sosial.
Meskipun pemikiran ekonomi skolastik tidak lagi dominan di banyak negara, tetapi prinsip-prinsipnya masih memiliki pengaruh dalam pemikiran ekonomi modern. Beberapa konsep seperti keadilan distributif dan tanggung jawab sosial masih diterapkan dalam kebijakan ekonomi saat ini. Pemerintah banyak negara, terutama di Eropa Barat, memiliki peran yang aktif dalam mengatur sektor ekonomi untuk memastikan keadilan dan keseimbangan. Mereka mengambil tindakan seperti redistribusi kekayaan dan pemberian bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan, yang merupakan prinsip yang dianut dalam pemikiran ekonomi skolastik.
Dalam kesimpulan, pemikiran ekonomi skolastik mungkin tidak lagi dominan dalam pemikiran ekonomi modern, tetapi masih ada beberapa negara yang menganut prinsip-prinsipnya dalam kebijakan ekonomi mereka. Vatikan dan beberapa negara Amerika Latin mengutamakan keadilan sosial dan keadilan distributif dalam sistem ekonomi mereka.Â